10 Jadwal JUVENTUS FC beberapa waktu ke depan

Giornata 30 : Juventus VS Napoli (01/4)
Giornata 31 : Palermo VS Juventus (07/4)
Giornata 32 : Juventus VS Lazio (11/4)
Giornata 33 : Cesena VS Juventus (15/4)
Giornata 34 : Juventus VS Roma (22/4)
Giornata 35 : Novara VS Juventus (29/4)
Giornata 36 : Juventus VS Lecce (02/5)
Giornata 37 : Cagliari VS Juventus (06/5)
Giornata 38 : Juventus VS Atalanta (13/5)
Coppa Italia : Juventus VS Napoli(13/5)

 

Prestasi JUVENTUS FC

(SUMBER : http://www.goal.com/id-ID/teams/italy/3/juventus/info)

27 kali juara Serie A (1905, 1925/26, 1930/31, 1931/32, 1932/33, 1933/34, 1934/35, 1949/50, 1951/52, 1957/58, 1959/60, 1960/61, 1966/67, 1971/72, 1972/73, 1974/75, 1976/77, 1977/78, 1980/81, 1981/82, 1983/84, 1985/86, 1994/95, 1996/97, 1997/98, 2001/02, 2002/03)

1 kali juara Serie B (2006/07)

9 kali juara Coppa Italia (1937/38, 1941/42, 1958/59, 1959/60, 1964/65, 1978/79, 1982/83, 1989/90, 1994/95)

4 kali juara SuperCoppa Italia: (1995, 1997, 2002, 2003)

2 kali juara Piala/Liga Champions (1984/85, 1995/96)

1 kali juara Piala Winner (1983/84)

1 kali juara Piala Intertoto (1999/00)

3 kali juara Piala UEFA (1976/77, 1989/90, 1992/93)

2 kali juara Piala Super Eropa (1984, 1996)

2 kali juara Piala Interkontinental (1985, 1996)

1 kali juara Trofeo TIM (2009)

Sejarah berdirinya JUVENTUS FC

(SUMBER : http://www.goal.com/id-ID/teams/italy/3/juventus/info)

Seorang Legenda Juventus mengatakan lebih dari satu abad yang lalu, 1 November 1987. Tepatnya Sekelompok anak muda Usia 14 hingga 17 tahun dari sekolah “D’azeglio” di kota Turin, duduk di sebuah bangku yang tidak terlalu nyaman di pinggir jalan yang disebut “Corso Re Umberto”. Memutuskan untuk membentuk sebuah KLUB olah raga yang bertujuan untuk bermain sepak bola.  Dan seorang Legenda yang sammengatakan bahwa klub itu di sebut “JUVENTUS”, kurang lebih itu bisa di bilang kebetulan. Dan dengan cepat nama itu mudah di terima dan di cintai di wilayah tersebut.

Presiden pertama nya adalah Enrico Cafari.Namun di tahun 1906, Juventus sudah mengalami perpecahan. Beberapa staff memutuskan meninggalkan Juventus yang kemudian diikuti oleh presiden Alfredo Dick yang kemudian mendirikan klub baru berjuluk FBC Torino.

Merujuk pada sejarah, Juventus adalah klub Italia tersukses. Total 40 tropi dikoleksi dan Juventus adalah salah satu klub terbaik di dunia, dengan mengumpulkan 11 tropi internasional, yaitu rekor sembilan titel kompetisi UEFA dan dua gelar dunia, yang menjadikan mereka sebagai tim ketiga yang paling sering menang di Eropa dan keenam di dunia untuk kompetisi internasional antarklub.

Juventus juga memegang rekor terbanyak di Serie A Italia sebagai tim peraih juara terbanyak dengan 27 gelar dan memegang rekor juara secara berturut-turut, yaitu dari musim 1930/31 hingga 1934/35. Juventus juga memenangi Coppa Italia sebanyak sembilan kali dan sampai saat ini masih memegang rekor kemenangan secara keseluruhan.

Berdiri: 1897

Alamat: C.so Galileo Ferraris, 32 – 10128 Italy

Telepon: +39 011-65631

Faksimile: + 39 011-5119214

Surat Elektronik: ufficiostampa@juventus.com

Laman Resmi: http://www.juventus.com

Ketua: Andrea Agnelli

Direktur: Giuseppe Marotta

Stadion: Juventus Arena, Turin

Giorgio Chiellini Berharap Juventus Pertahankan Alessandro Del Piero

(Sumber : http://www.goal.com/id-ID/news/1353/sepakbola-italia/2012/03/27/2993586/giorgio-chiellini-berharap-juventus-pertahankan-alessandro)

Giorgio Chiellini berharap manajemen Juventus mau mempertimbangkan kembali keputusan mengakhiri masa kerja Alessandro Del Piero musim panas mendatang.

Seperti diketahui, jajaran petinggi Tim Zebra sebelumnya telah memastikan kontrak Il Pinturicchio yang bakal kedaluwarsa ketika musim ini rampung tak bakal diperpanjang.

Namun, meninjau bahwa Del Piero masih dapat memberikan kontribusi meski usianya tak lagi muda, terbukti dengan dua gol penting di dua laga terakhir versus AC Milan dan Inter, Chiellini berharap keputusan ini dapat dikaji ulang.

“Anda tak pernah dapat mengatakan apakah keputusan ini tepat atau tidak,” ucap sang bek kepada RTL.

“Alex adalah seorang jawara yang hebat dan akan selalu demikian, dan kami sebagai pemain hanya bisa mematuhi dan menerima pilihan-pilihan ini.”

“Bagi kami, sang pria jawara tersebut akan tetap senantiasa bersama kami. Saya percaya bahwa sampai akhir musim masih ada waktu baginya dan pihak klub untuk berbicara dan mencapai keputusan bersama-sama.”

“Ale adalah salah satu orang pertama yang hanya memikirkan soal penampilan di lapangan dan membantu kami sepanjang tahun, dan kami berharap lebih dan lebih lagi dalam dua bulan ini. Kemudian, diskusi lain soal apa pun lebih baik ditinggalkan hingga saat itu, agar tak ada

Tua-Tua Keladi, Alessandro Del Piero Makin Menjadi

(Sumber : http://www.goal.com/id-ID/news/1571/fokus/2012/03/28/2996463/fokus-tua-tua-keladi-alessandro-del-piero-makin-menjadi)

Setelah menyegarkan diri dan ganti pakaian, Alessandro Del Piero langsung melakukan wawancara untuk berbagai media Italia. Dia mengatakan hasil pertandingan yang paling diutamakan, dan mengungkapkan betapa penting kemenangan dalam laga derby d’Italia. Dia berterima kasih kepada semua orang yang memuji performanya. Dia tetap profesional hingga akhir.

Dia bisa saja menyindir Antonio Conte dan presiden Juventus Andrea Agnelli, tetapi dia telah melakukan hal tersebut di atas lapangan. Bermain selama 40 menit, Del Piero mampu mencetak satu gol dan membuat ancaman serius di lini pertahanan Inter, dan itu menunjukkan bahwa dirinya masih layak untuk mendapatkan perpanjangan kontrak selama satu tahun di Turin.

Ketika Del Piero masuk ke lapangan pada menit ke-53, Kedua tim masih bermain imbang tanpa gol. Inter tampak mulai bangkit dan berbahaya sejak babak kedua dimulai, terutama melalui Diego Milito. Tetapi semuanya kemudian berubah.

Conte mengubah sistem menjadi 3-5-2, di mana Alessandro Matri dan Simone Pepe dikeluarkan, dengan Leonardo Bonucci masuk beberapa saat kemudian. Dan dalam waktu empat menit, ketika bek Inter masih menyesuaikan diri dengan adanya ancaman tambahan di udara melalui Bonucci, Martin Caceres berhasil memanfaatkan kelengahan Inter dan berhasil mencetak gol memanfaatkan tendangan penjuru Andrea Pirlo.

Kemudian Del Piero. Sebagai tim yang belum terkalahkan, Juve perlu mengubur rival terbesar mereka sekaligus menempel tim pemuncak klasemen AC Milan. Dan Del Piero yang memimpin Juve untuk itu.

Pada menit ke-71, Arturo Vidal menguasai bola di daerah pertahanan Inter. Dia memberi umpan kepada Del Piero yang dapat menerimanya dengan sempurna. Kapten Juve tersebut berlari ke ruang kosong tanpa kawalan dan menyambut umpan Vidal dengan tembakan yang tidak dapat diantisipasi oleh Julio Cesar. Pertandingan pun ‘berakhir’.

Gol tersebut adalah gol pertama Del Piero di Serie A Italia musim ini, tetapi itu adalah gol keduanya dalam lima hari, menyusul golnya ke gawang AC Milan dalam laga semi-final leg kedua Coppa Italia. Itu semua tampak sebagai pengingat bahwa dia masih layak dipertahankan. Di klub yang sangat dia cintai, talentanya masih dibutuhkan.

Dia mungkin berusia 37 tahun, tetapi seperti Javier Zanetti yang kini berusia 38 tahun, mereka memiliki sesuatu yang tidak dapat diberikan pemain muda. Ya, mungkin Del Piero sangat berbeda dengan pemain asal Argentina tersebut, dan itu mungkin hanya performa gemilang yang singkat, tetapi kecenderungan Conte untuk mengabaikan sang kapten ketika Juve membutuhkan ‘sesuatu yang lebih’ membuat Juve sedikit terhambat musim ini.

Tidak sejak menjadi starter menghadapi Novara di bulan Desember, Del Piero diberikan kepercayaan untuk tampil ‘lama’ di laga Serie A, tetapi dia membuktikan di paruh kedua bahwa dia masih menjadi bintang pertandingan, mengingat jumlah gol yang dicetak oleh barisan depan Juve musim ini. Striker Juventus membutuhkan sosok Del Piero yang mampu menghadirkan gol-gol penting, tetapi dia terlalu sedikit diberikan kesempatan untuk berkontribusi.

Tetapi apa Del Piero sekarang? Sudah lebih dari lima bulan sejak Agnelli mengumumkan bahwa tahun ini adalah tahun terakhir Del Piero di Turin, tetapi dalam lima hari ia dan Conte harus berpikir ulang. Pemain baru dapat didatangkan musim panas ini, dan memperpanjang kontrak Del Piero selama 12 bulan tampak berlebihan, tetapi mengapa harus mengambil resiko?

Ketika Mirko Vucinic datang di awal musim, banyak pihak yang menilai Del Piero akan segera terlupakan. Tetapi tidak. Dan dengan pemain-pemain baru lain seperti Marco Borriello dan Matri, telah sedikit mengikis status Del Piero di klub, siapa yang mengatakan bahwa Juve tidak mampu berada di posisi yang sama musim depan?

Mempertahankan Del Piero di klub akan membuat klub sedikit mengalami kerugian (dalam hal finansial), tetapi Juve akan sangat kehilangan bila melepasnya. Sikap, semangat, dan profesionalitasnya tidak akan tampak lagi, tetapi yang paling utama, begitu juga dengan kemampuannya untuk mencetak gol penting. Ini adalah waktu untuk Agnelli dan Conte kembali mengundang Alex berdiskusi.

Beberapa pekan terakhir telah mengingatkan kembali siapa Alessandro Del Piero dan apa yang dapat ia hasilkan. Sekarang perhatian utama jatuh pada keputusan Juventus, apakah mereka masih mempertahankannya. Apakah mereka secara jantan mengakui bahwa mereka salah?

Gianluigi Buffon Mau Perpanjang Kontrak Di Juventus

(sumber : http://www.goal.com/id-ID/news/1353/sepakbola-italia/2012/03/28/2997460/gianluigi-buffon-mau-perpanjang-kontrak-di-juventus)

Penjaga gawang Juventus Gianluigi Buffon menyatakan, ia bersedia memperpanjang kontrak bersama klub Turin itu selama dirinya masih memberikan kontribusi bagi tim.

Buffon menjadi pilihan utama Juventus di bawah mistar gawang sepanjang musim ini, dan hanya absen di dua laga Serie A Italia. Kontraknya bersama Bianconeri habis pada akhir musim depan, dan sedang bernegosiasi memperpanjang kontrak.

Menurut Buffon, ia tidak mau merasa dirinya telah ‘mencuri uang’ jika tidak memberikan kontribusi terhadap tim.

“Apakah saya akan seumur hidup bersama Juventus dengan memperpanjang kontrak? Kemungkinan itu ada, tapi saya tidak mau mencuri uang,” ujar Buffon kepada Corriere dello Sport.

“Saya akan terus bermain sampai merasa sudah waktunya untuk berhenti. Saya masih punya motivasi, dan kompetitif di level tertinggi.”

“Apakah saya akan menghabiskan karir di Amerika atau Cina? Kadang kala saya memikirkan itu. Tapi semua bergantung kepada usia, dan di level mana saya pantas bermain.”

“Jika saya masih bermain untuk tim nasional di usia 38 tahun, maka sulit untuk bermain di luar negeri.”